Education Sustainable Development (ESD)
Berbagai teori dan pendekatan pendidikan telah dirumuskan oleh pakar pendidikan dunia, beberapa sudah menjadi deklarasi dunia seperti yang telah diprakarsai oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), salah satunya adalah konsep pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan (Education for Sustainable Development - EfSD). Konsep EfSD telah lama dikemukakan di dunia Internasional (UNESCO) akan tetapi di Indonesia secara implisit belum dituangkan dalam pendidikan nasional, meskipun secara parsial terdapat dalam pendidikan lingkungan hidup, ekonomi dan sosial.
Ide tentang EfSD pertama kali dincetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel, mantan rektor United Nations (UN) University dan Staf Ahli Sekjen UN. EfSD lahir dilatarbelakangi kondisi dunia kontemporer yang menghadapi persoalan makin kompleks dan mengarah pada situasi chaos. Hal ini terlihat dari makin meningkatnya pertumbuhan populasi dunia melebihi kapasitas produktivitas natural bumi. Semakin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi, melahirkan sejumlah masalah besar dalam hal globalisasi, perdagangan, lingkungan, pembangunan, dan kemiskinan. Melalui EfSD diharapkan terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development.
Konsep sustainable development adalah pola pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memelihara lingkungan, sehingga kebutuhan itu bukan hanya terpenuhi hari ini tetapi juga untuk generasi mendatang ”Sustainable development as development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs”. Pembangunan/pengembangan berkelanjutan adalah pembangunan/pengembangan yang mampu memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. EfSD adalah pendidikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang terutama generasi mendatang untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.
EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan, dan sosial. Ketiga aspek tersebut saling beririsan, tidak terpisah-pisah. Contohnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada lingkungan yang bersih sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti mendapatkan makanan dan sumber daya, air bersih, dan udara bersih.
Fungsi dan manfat EfSD; pertama, terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan ekosistem. Kedua, mendidik manusia agar sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggungjawab, dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata.Ketiga, menumbuhkan komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di masa mendatang.
EfSD mencakup konservasi dan preservasi tentang lingkungan dan hubungan sosial antarmanusia dan keberlangsungan manusia. Banyak masalah yang perlu dipikirkan, seperti penebangan hutan untuk kepentingan segelintir manusia, pertambangan liar, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di daerah terpencil dan banyaknya warga yang tidak mempunyai keterampilan akan membuat peluang mengimplementasikan pendidikan untuk pengembangan yang berkelanjutan semakin kecil. Akibatnya keterikatan kita terhadap energi semakin tinggi. Oleh sebab itu tidak ada alternatif lain, tenaga kerja kita harus terdidik karena itu merupakan kunci peningkatan ekonomi berbasis pengembangan berkelanjutan. Masyarakat yang tingkat pendidikannya lebih tinggi akan lebih banyak terlibat dalam pengambilan keputusan. Mereka akan mampu membaca data yang dilaporkan oleh masyarakat. Kualitas hidup, pendidikan juga sebagai upaya utama untuk meningkatkan kualitas hidup.
Ada beberapa metode yang dapat ditempuh dan dilaksanakan berkesinambungan dalam upaya penerapan konsep EfSD secara berulang-ulang yaitu melalui ceramah, diskusi, seminar, percontohan, keteladanan, spanduk, selebaran, brosur, dan iklan, termasuk yang ditayangkan di media televisi, dirilis di radio, dipasang di jalan-jalan, termasuk di internet seperti milis dan facebook.
Pendekatan untuk mengintegrasikan aspek mutu dalam mengembangkan program PNF serta melibatkan seluruh stakeholder pendidikan merupakan strategi untuk menjawab tantangan tersebut dan sekaligus dapat mendukung konsep EfSD. PNF diharapkan dapat mengatasi persoalan tersebut, asalkan dilakukan dengan strategi yang efektif, melibatkan seluruh komponen pendidikan khususnya satuan-satuan pendidikan non formal yang meliputi, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), PKBM, Lembaga Pengembangan/Pemberdayaan Terpadu Masyarakat (LPTM), organisasi sosial, ormas, LSM dan organisasi perempuan membangun jaringan kerja dengan stakeholder pendidikan. Langkah utama yang harus dilakukan adalah menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan PNF sehingga memiliki kompetensi EfSD. Kegiatan yang ditempuh salah satunya kegiatan diklat yang berkaitan dengan pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (EfSD) bagi PTK-PNF, yang fokus kepada kegiatan peningkatan kompetensi terhadap pemahaman global yaitu berkaitan dengan meningkatnyaworld interlinkages, seperti masalah globalisasi ekonomi, perdagangan, pembangunan, kemiskinan, lingkungan, dan cuaca. Dengan demikian PTK PNF dapat meningkatkan kompetensi dalam mendidik masyarakat agar lebih sadar akan tanggungjawab secara individu dan kelompok yang dikontribusikan dengan menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, serta menentukan pilihan yang bertanggungjawab dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata.
Referensi
· Makalah, Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt., Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar